Jalan Margonda Raya merupakan pusat kemacetan yang ada di Kota Depok. Kemacetan di Jalan Margonda Raya semakin hari semakin parah begitulah penuturan dari Bapak Muhammad Soliq yang bertugas sebagai Surverior pada saat kami wawancarai sebagai narasumber.
Untuk mengatasi dan mengurangi kemacetan di Jalan Margonda ini, Pemerintah Kota Depok
melalui Dinas Binamarga mengerjakan Sebuah proyek untuk penataan dan pelebaran sepanjang Jalan Margonda. Pemkot Depok mempercayakan penyelesaian penataan dan pelebaran jalan Margonda ini kepada PT. Daksina Persada.
PT. Daksina Persada dipercayakan sebagai kontraktor dalam pengerjaan proyek penataan dan pelebaran jalan Margonda Depok dengan nilai kontrak sebesar Rp. 19.351.987.000. Daksina Persada optimis pengerjaan proyek ini dapat selesai pada 25 Desember 2016 dimana proyek ini sudah dimulai sejak 7 September 2016. Pada saat kami menanyakan kepada bapak Muh.Soliq darimana dana sebanyak itu didapatkan beliau mengatakan bahwa semua biaya ditanggung oleh APBD pemkot Depok. Selain dana dari pemerintah daerah, beliau menuturkan peran pemerintah daerah Depok juga dalam mengalokasikan kabel listrik, PAM, dan kabel Telekomunikasi untuk ditanamkan di dalam saluran utilitas.
Selain Proyek Pelebaran Jalan, beliau mengatakan bahwa proyek ini juga mengerjakan penataan saluran utilitas dan juga trotoar jalan. Proyek pelebaran Jalan Margonda dibagi menjadi dua lajur. Lajur pertama dimulai dari Arah UI - Ps, Minggu sejauh 150 meter dan Lajur kedua dimulai dari arah putar balik Depok sejauh 420 meter.
Pelaksanaan proyek ini dituturkan beliau dibagi menjadi penataan dan pelebaran. Beliau selaku Surverior dalam proyek ini menjelaskan di dalam bagian penataan, proyek yang dikerjakan berupa penggalian saluran lama diganti menjadi saluran baru lkemudian penanaman Saluran utilitas berupa kabel PLN, PAM, dan Telekomunikasi. Sedangkan di dalam pelebaran, proyek yang dikerjakan berupa penggalian badan jalan, penggantian kanstin, kemudian pembuatan jalan masuk ( gang, tempat parkir, ruko, dsb), pemasangan batu alam berupa ubin penunjuk arah dan ubin penanda, pengecoran beton, pemasangan trotoar, pengaspalan, dan terakhir dari proyek pelebaran ini adalah pembukaan marka jalan.
Pada saat kami menanyakan apa saja kendala selama pengerjaan proyek ini berlangsung, beliau menuturkan "Karena Lalu Lintas Padat proses pengerjaan proyek pelebaran dan penataan ini lebih sering dilakukan di malam hari dibandingkan pada saat siang hari".
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
* AGUNG KARUNIA LOMBU SEPUH
* HANAFI RAFIS
*MICHAEL CRISTO