Menulis merupakan suatu
sarana berkomunikasi atau penyampaian pesan kepada orang lain secara tertulis
yang diwujudkan dalam bentuk rangkaian lambang atau simbol grafis yang dapat
dimengerti oleh penulis dan dipahami oleh orang lain yang membacanya. Menurut Saddhono
& Slamet (2014:151), penggunaan istilah menulis dan mengarang
merupakan dua hal yang dianggap sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan
berbeda oleh sebagian ahli lainnya. Kegiatan menulis sangat penting dalam
pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan
gagasan, dan memecahkan masalah. Menurut Imron Rosidi (2014:3), menulis
adalah salah satu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat untuk membantu
orang lain (pembaca) berpikir.
2. TAHAP MENULIS
Tahap Pratulis
Tahap pratulis
merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada
sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis.
Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya
terhadap pembaca.
Tahap Pembuatan
Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun
secara kasar. Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari
pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat
dituangkan ke dalam tulisan.
- Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah
yang kurang atau mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung,
mempertajam perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran,
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. penulis
berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus
pada tujuan.
- Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali
kegiatan membaca draf. Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa
perubahan. Kegiatan selama tahap penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan
dan kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan
gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan kriteria penerbitan.
- Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam
proses menulis. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya
melalui berbagai kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi
majalah, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan dengan berbagai
pembaca.
3. TEKNIK MENULIS YANG BENAR DAN EFEKTIF
- Jenis Tulisan
Dalam menulis kita harus menentukan dulu jenis tulisan apa yang akan
dibuat. Apakah tulisan ini berupa opini, penyampaian fakta, atau sekedar untuk
hiburan saja. Jenis tulisan juga akan mempengaruhi tahapan-tahapan menulis
berikutnya serta pesan yang dikandung dalam tulisan kelak. Jenis tulisan untuk
dewasa tentu akan berbeda pengerjaannya dengan tulisan untuk anak-anak.
- Pertimbangan Pembaca
Cari bahan tulisan yang segar atau belum pernah di baca oleh pembca agar
tulisan kita menjadi sebuah informasi yang berguna bagi mereka.
- Orientasi Publik
Tulisan yang kita buat harus disesuaikan dengan publik mana yang akan
membacanya. Selain itu orientasi publik akan lebih membantu dalam kelancaran
tulisan yang sedang kita kembangkan karena kita tahu pasti sasaran informasi
yang dituju.
- Menentukan Tema dan Ide Tulisan
Tema adalah pokok pikiran yang menjadi landasan dari tulisan kita, sedangkan
ide adalah materi yang akan dibahas secara mendalam di tulisan kita. Tema dan
ide bisa didapat dari riset atau observasi yang dilakukan dan pengembangannya
tentu dengan informasi yang didapat dari riest atau observasi tersebut
- Pengembangan Ide
Pada tahap ini keterampilan dalam berbahasa sangat diperlukan. Untuk membuat
tulisan yang baik maka ide yang dikembangkan harus dengan kata-kata yang dapat
dimengerti oleh pembaca.
- Unsur Tulisan
Selain kata/kalimat yang baik, unsur tulisan lain juga perlu diperhatikan.
Misalnya tentang keefektifan kalimat, kalimat yang efektif bukan hanya dengan
kata-kata yang baik tapi juga mampu menyampaikan pesan tulisan dengan tepat ke
pembaca.
- Gaya Tulisan
Hal ini merupakan tanda pengenal penulis kepada pembca. Setiap penulis biasanya
mempunyai gaya masing-masing dan ini yang akan menjadikan mereka tampak berbeda
meskipun sama-sama berprofesi penulis.
- Ejaan Yang Disesuaikan
Tulisan yang baik haruslah yang bisa dimengerti oleh pembacanya, baik dari
susunan kata, penggunaan tanda baca, imbuhan dan awalan, serta kalimat yang
baku.
- Melakukan Penyuntingan
Setelah selesai membuat tulisan maka ini saatnya untuk mengedit tulisan kita.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya ejaan atau kata yang salah, kalimat
yang ambigu atau makna tulisan yang begeser
0 komentar:
Posting Komentar