Perbedaan Masyarakat Kota dan Masyarakat desa
- Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
Perkotaan ialah Masyarakat yang dihuni oleh orang-orang yang bersifat
heterogen kedudukan sosialnya . Masyarakat kota ini pada dasarnya
telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali pada
umumnya munculah suatu individualisme, yakni kurang nya rasa sosialisasi antara
orang lain.
Ciri-ciri masyarakat
perkotaan adalah sebagai berikut :
- Kehidupan agamanya
berkurang, sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar-nya tanpa
memikirkan kelak akhirat nanti.
- Banyak warga kota yang
individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain.
- Warga kota pada umumnya
mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik.
- Perubahan-perubahan
akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar.
- Lebih sering terkena
dampak globalisasi.
- Orang kota pada
umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang
lain.
- Di kota-kota kehidupan
keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama
dan sebagainya.
- Pola pikiran rasional
yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
- Interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
- Masyarakat Pedesaan
Masyarakat
Pedesaan ialah Masyarakat yang pada umum nya masih memegang nilai-nilai kultural kebudayaan dan juga adat-adat yang leluhur mereka ajarkan . Masyarakat
pedesaan ini akan masih sulit berkembang serba tertutupnya oleh apa yang
leluhur mereka ajarkan , sehingga susah untuk dapat menerima hal baru.
tetapi secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotong royong
ataupun bahu membahu .
Karakteristik
umum masyarakat pedesaan adalah masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri
dalam hidup bermasyarakat, yang biasa terlihat dari dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan juga kondisi tertentu, sebagian
karakteristik ini dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa . Tetapi dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan
juga informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut
ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang berkaitan
dengan etika dan juga budaya mereka yang bersifat umum.
Ciri-ciri masyarakat
pedesaan berikut ini adalah sebagai berikut :
- Kehidupan masyarakat
pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga
kebudayaan
- Warga pedesaan sering
sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualisme
- Masyarakat pedesaan masih
berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk dapat
menerima hal baru
- Fasilitas-fasilitas masih
jarang terdapat di pedesaan
- Akses pedesaan yang
terpencil susah untuk ditempuh
- Menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku didaerahnya
- Mempunyai sifat
kekeluargaan yang erat
- berbicara apa adanya
- Tertutup dalam hal keuangan
- Perasaan tidak ada percaya
diri terhadap masyarakat kota
- Menghargai orang lain
- Demokratis dan juga
religius
Sedangkan
cara beradaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan juga gotong royong antara sesama, dan juga sikap sopan santun
yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Perkembangan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
- Masyarakat Perkotaan
Masyarakat dapat mempunyai arti yang
luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan sering disebut Urban Community. Pengertian masyarakat
kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya
yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1. kehidupan keagamaan berkurang
bila di bandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. perubahan-perubahan sosial
tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh dari luar.
3. orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain
- Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai
dengan pemilik ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa
seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat,
karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan
bersama di dalam masyarakat.
ciri masyarakat desa :
1.
Didalam masyarakat pedesaan di
antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.
Masyarakat tersebut homogen, seperti
dalam hal mata pencaharian, agama, dan adat istiadat.
3.
Masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian
4.
Kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan
Didalam masyarakat pedesaan mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab - sebab bahwa didalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan - ketegangan sosial.
Gejala - gejala sosial yang sering terjadi :
1.Konflik
2.Kontraversi
3.Kompetisi
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
1.Konflik
2.Kontraversi
3.Kompetisi
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
KESIMPULAN :
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain.
Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat,
bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota
tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan
seperti beras, sayur mayur, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya
atau jembatan.
1.jumlah dan kepadatan penduduk
2. mata pencaharian
3.pola interaksi
4.corak kehidupan sosial
5.solidaritas sosial
Sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan
pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk
memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut
kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk
semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian
dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang sudah lama berkembang seperti
pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak
orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan
pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh.